sedikit luka...


Aku sedikit terluka, ketika bintang yang kupikir mulai menerangkan malam, nyatanya masih juga dihalangi rembulan
Aku sedikit terluka, ketika angin terhembus di tengah kemarau panjang, akhirnya harus terhempas oleh derasnya hujan yang mendadak datang
Aku sedikit terluka, sesaat mulut menyatakan kepastian, nyatanya di luar masih ada debu-debu yang tak hendak dihempaskan

Lalu...

Ketika kelukaan ini menjadi kian membangkitkan bentuk kecintaan tiada kunjung habisnya,
bisakah ia terubah oleh sisa sinar bintang, belai angin atau hening kata?

Aku kini takut menjadikan hayalan ini menjadi harapan

Tidak ada komentar: